Beberapa saat lalu saya membaca timeline twitternya @AsepKambali, seorang aktivis sejarah dan pendiri Komunitas Historia Indonesia, tentang perayaan hari kemerdekaaan Indonesia. Salah satu yang dibahas tentang sejarah panjat pinang, jujur selama ini saya baru ngeh kalau ternyata panjat pinang itu diadakan oleh penjajah Belanda kalau lagi ada acara-acara hajatan, dengan orang pribumi sebagai pesertanya. Para inlander berlumuran tanah, kotor-kotoran, eh si penjajah malah ketawa-tawa karena lucu melihat inlander susah payah naik batang pinang, sudah hampir berhasil jatuh lagi.
Mengutip pernyataan Asep Kambali:
Selalu ada pro kontra memang, satu sisi ada yang mengatakan permainan panjat pinang bukan hanya sekedar lucu-lucuan tapi ada makna kerja keras, kerjasama, saling membantu dan saling percaya.
Foto: Wisnu Hari Santoso
Teks: di sini
Dari sini lah terlihat, bahwa kita sudah pragmatis, individualis dan hedonis-materialis yang bukan lagi gosip, tetapi sudah menjadi fakta. Perayaan proklamasi misalnya, jadi tidak berjiwa, karena hanya kesenangan belaka. Nina bobo yang diberikan oleh Belanda sejak jaman penjajahan masih kita lestarikan. Bermain injak-injakkan, saling kotor2an untuk memperebutkan sesuatu yang menurut saya nilainya tidak seberapa. Hanya lucu-lucuan, hanya saling berpesta pora, tanpa sadar semakin hari kita semakin melupakan jati diri dan identitas kita sebagai bangsa. Tanpa sadar bahwa penjajahan bentuk baru telah menyerang dengan cepat terhadap bangsa ini. Dimana "soft power" kita lah yang diserang dan dihancurkan oleh bangsa lain melalui globalisasi dan modernisasi, melalui kemudahan teknologi dan kenyamanan masa kini, melalui HAM dan demokratisasi ala barat serta liberalisasi. Kita terlena, kita dibuai dengan sekonyong-konyongnyanya melupakan masa lalu, kita melupakan tradisi dan kearifan lokal, kita melupakan asal dan akar kita tempat kita berpijak. Kita menjadi rapuh, kita menjadi mudah diadu domba dan dilecehkan oleh bangasa lain. Karena kita tidak memiliki rasa semangat membela ketika sebagian dari apa yang kita miliki dicabik-cabik oleh bangsa lain, karena kita tidak mengenali dan menyadarinya, bahwa itu milik dan hak kita.
Lantas, kalau ada yang bilang cara kita merayakan proklamasi tidak ada hubungannya dengan keterpurukan bangsa/atau dilecehkannya kita oleh bangsa lain, berarti dia tidak memahami korelasi antara masa lalu dengan masa kini, dan masa kini dengan masa depan. Perlu diingat, setiap apa yg kita lakukan dalam merayakan sesuatu adalah cermin dari diri dan identitas kita sebagai bangsa yang akan berimplikasi kuat dan akan hadir di masa depan.
Selalu ada pro kontra memang, satu sisi ada yang mengatakan permainan panjat pinang bukan hanya sekedar lucu-lucuan tapi ada makna kerja keras, kerjasama, saling membantu dan saling percaya.
Foto: Wisnu Hari Santoso
Teks: di sini
1 komentar:
Lucky Star Casino: The City of Gold Coast - JTG Hub
The City of Gold Coast is celebrating 25 years with 서울특별 출장샵 a brand 바카라 양빵 new and award-winning brand 구미 출장샵 new casino that 하남 출장안마 will transport you to an exciting new 거제 출장안마 casino
Posting Komentar