Ini perjalanan pertama saya
keluar negeri. Selama ini kalau jalan-jalan paling jauh ke Yogyakarta. Saya bukan gadis petualang memang. Makanya senang banget ada kesempatan jalan-jalan ke Singapore. Sebenarnya perjalanan utama saya ke Batam, jenguk adik yang lagi
kerja di sana.
Berangkat Selasa pagi dari Pelabuhan Sekupang, perjalanan Batam
– Singapore
makan waktu 45 menit naik kapal ferry.
Sesampainya di
Harbourfront, Singapore.
Saya langsung beli EZ Link – tiket terusan untuk naik transportasi seperti bus
dan MRT – lalu naik MRT. Tujuan terdekat tempat kunjungan salah satu daftar yang
mesti saya datangi adalah Little India.
Setelah sampai di Little India saya jalan kaki keliling-keliling
kota.
Foto-foto. Sendirian. Ya, saya hanya sendiri ke Singapore. Aman dan nyaman koq.
Berhubung waktu saya hanya satu hari di Singapore saya hanya sebentar di
Little India. Selanjutnya naik MRT lagi, transit di Serangoon dan Marymount.
Tujuan perjalanan berikutnya Orchard. Makan siang di salah satu resto
fast food bermaskot Ronald. Kesan pertama saya, kita nggak bisa
berlama-lama mikir mau makan apa. Datang, pesan dan sajikan. Cepat banget.
Nggak kayak di Indonesia. Antrian udah panjang, masih aja si customer mikir
lama mau makan apa. Tanya ini itu. Dan pramusajinya sabaaaarrr banget. Di
Singapore, ekspresi si pramusaji seakan-akan mengatakan, cepat! Kami nggak
punya banyak waktu untuk melayani anda. Namanya aja fast food, ya mesti cepat
dong mau pesan menu. Harusnya sebelum sampai di meja pemesanan kita harus sudah
tau menu yang akan dipesan.
Selesai santap siang, saya lanjut jalan-jalan. Singapore itu
nyaman banget buat para pedestrian. Bersih. Disipilin. Nggak bisa nyebrang
sembarangan. Petunjuk jalannya juga jelas. Dimana-mana ada plang MRT atau bus.
Jadi, kalau mau naik MRT kita tau ke arah mana dan berapa jauh jarak tempuhnya.
Sebelum saya ke Singapore,
saya pelajari dulu etika berada di negeri Merlion ini. Mau nyebrang harus
nunggu lampu hijau pejalan kaki menyala. Gak boleh buang sampah sembarangan –
kalau ini saya sudah biasa – harus tertib.
Di Orchard saya nggak belanja seperti orang lain pada umumnya.
Karena bukan itu tujuan saya. Saya benar-benar ingin menikmati nuansa kota Singapore
yang bersih ini. Jalan-jalan lewati National Library, SAM (Singapore Art Museum)
dan Hotel Raffles. Singapore
memang betul-betul dirancang sebagai kota
wisata. Di tiap halte selalu terpampang peta tempat-tempat wisata yang bisa
dikunjungi. Bis untuk wisatawan juga banyak berseliweran, hanya saja bayar
lebih mahal dari bus biasa.
Setelah merasa cukup saya naik bis tujuan Marina Bay. Akhirnya saya sampai
juga di ikon negeri Singa.
Hotel tiga tower besar yang atasnya dihubungkan dengan bangunan berbentuk
kapal. Saya istirahat di belakang pusat perbelanjaan Marina Bay Sands sambil
lihat sungai dan Merlion di ujung sana.
Jalan kaki dari Marina Bay Sands ke Merlion ternyata jauh. Di
Merlion ambil foto beberapa. Dan ngobrol sama seorang fotografer Singapore yang ibunya berasal dari Kalimantan. Baiknya, dia mau fotoin saya berlatar
belakang Marina Bay dan Merlion.
Tujuan selanjutnya, pulang. Jangan sampe telat ferry terakhir.
Naik bis tujuan Harbourfront. Di tengah jalan, saya lewat Arab St. Langsung
saja saya turun, karena memang ada halte di Arab St. Enaknya naik bis ya gini,
bisa lebih leluasa melihat pemandangan kota,
kalau ada tempat yang menarik bisa turun.
Di Arab St
banyak restoran dan toko bernuansa Arab. Yang paling menyenangkan saya bisa
shalat di Masjid Sultan. Masjid tertua di Singapura.
Setelah shalat ashar, saya belanja di salah satu toko yang jual
pernak pernik Singapore.
Bisa ditawar loh. Penjualnya juga bisa bahasa Indonesia.
Daripada ketinggalan ferry terakhir lebih baik saya lekas
pulang. Oh iya, perbedaan waktu antara Batam dan Singapore selisih satu jam. Singapore lebih
cepat satu jam dari Batam. Jadi, waktu saya pulang dari Harbourfront jam 8 sampe Batam ya jam 8 juga.
Nggak puas memang keliling Singapura satu hari. Suatu saat nanti
saya akan balik lagi. Masih banyak tempat yang belum saya datangin.
Dari perjalanan kecil ini, saya yakin suatu saat nanti saya bisa mengelilingi dunia.
0 komentar:
Posting Komentar