Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Perjalanan

  • Sabtu, 26 Mei 2012
  • wisazi
  • Label: , ,
  • Little India, Singapore










    Ini perjalanan pertama saya keluar negeri. Selama ini kalau jalan-jalan paling jauh ke Yogyakarta. Saya bukan gadis petualang memang. Makanya senang banget ada kesempatan jalan-jalan ke Singapore. Sebenarnya perjalanan utama saya ke Batam, jenguk adik yang lagi kerja di sana

    Berangkat Selasa pagi dari Pelabuhan Sekupang, perjalanan Batam – Singapore makan waktu 45 menit naik kapal ferry.


    Sesampainya di Harbourfront, Singapore. Saya langsung beli EZ Link – tiket terusan untuk naik transportasi seperti bus dan MRT – lalu naik MRT. Tujuan terdekat tempat kunjungan salah satu daftar yang mesti saya datangi adalah Little India.


    Setelah sampai di Little India saya jalan kaki keliling-keliling kota. Foto-foto. Sendirian. Ya, saya hanya sendiri ke Singapore. Aman dan nyaman koq. Berhubung waktu saya hanya satu hari di Singapore saya hanya sebentar di Little India. Selanjutnya naik MRT lagi, transit di Serangoon dan Marymount. Tujuan perjalanan berikutnya Orchard. Makan siang di salah satu resto  fast food bermaskot Ronald. Kesan pertama saya, kita nggak bisa berlama-lama mikir mau makan apa. Datang, pesan dan sajikan. Cepat banget. Nggak kayak di Indonesia. Antrian udah panjang, masih aja si customer mikir lama mau makan apa. Tanya ini itu. Dan pramusajinya sabaaaarrr banget. Di Singapore, ekspresi si pramusaji seakan-akan mengatakan, cepat! Kami nggak punya banyak waktu untuk melayani anda. Namanya aja fast food, ya mesti cepat dong mau pesan menu. Harusnya sebelum sampai di meja pemesanan kita harus sudah tau menu yang akan dipesan.


    Selesai santap siang, saya lanjut jalan-jalan. Singapore itu nyaman banget buat para pedestrian. Bersih. Disipilin. Nggak bisa nyebrang sembarangan. Petunjuk jalannya juga jelas. Dimana-mana ada plang MRT atau bus. Jadi, kalau mau naik MRT kita tau ke arah mana dan berapa jauh jarak tempuhnya.


    Sebelum saya ke Singapore, saya pelajari dulu etika berada di negeri Merlion ini. Mau nyebrang harus nunggu lampu hijau pejalan kaki menyala. Gak boleh buang sampah sembarangan – kalau ini saya sudah biasa – harus tertib.


    Di Orchard saya nggak belanja seperti orang lain pada umumnya. Karena bukan itu tujuan saya. Saya benar-benar ingin menikmati nuansa kota Singapore yang bersih ini. Jalan-jalan lewati National Library, SAM (Singapore Art Museum) dan Hotel Raffles. Singapore memang betul-betul dirancang sebagai kota wisata. Di tiap halte selalu terpampang peta tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi. Bis untuk wisatawan juga banyak berseliweran, hanya saja bayar lebih mahal dari bus biasa.


    Setelah merasa cukup saya naik bis tujuan Marina Bay. Akhirnya saya sampai juga di ikon negeri Singa. Hotel tiga tower besar yang atasnya dihubungkan dengan bangunan berbentuk kapal. Saya istirahat di belakang pusat perbelanjaan Marina Bay Sands sambil lihat sungai dan Merlion di ujung sana.


    Jalan kaki dari Marina Bay Sands ke Merlion ternyata jauh. Di Merlion ambil foto beberapa. Dan ngobrol sama seorang fotografer Singapore yang ibunya berasal dari Kalimantan. Baiknya, dia mau fotoin saya berlatar belakang Marina Bay dan Merlion.

    Tujuan selanjutnya, pulang. Jangan sampe telat ferry terakhir. Naik bis tujuan Harbourfront. Di tengah jalan, saya lewat Arab St. Langsung saja saya turun, karena memang ada halte di Arab St. Enaknya naik bis ya gini, bisa lebih leluasa melihat pemandangan kota, kalau ada tempat yang menarik bisa turun.


    Di Arab St banyak restoran dan toko bernuansa Arab. Yang paling menyenangkan saya bisa shalat di Masjid Sultan. Masjid tertua di Singapura.


    Setelah shalat ashar, saya belanja di salah satu toko yang jual pernak pernik Singapore. Bisa ditawar loh. Penjualnya juga bisa bahasa Indonesia.

    Daripada ketinggalan ferry terakhir lebih baik saya lekas pulang. Oh iya, perbedaan waktu antara Batam dan Singapore selisih satu jam. Singapore lebih cepat satu jam dari Batam. Jadi, waktu saya pulang dari Harbourfront jam 8 sampe Batam ya jam 8 juga.
    Nggak puas memang keliling Singapura satu hari. Suatu saat nanti saya akan balik lagi. Masih banyak tempat yang belum saya datangin.

    Dari perjalanan kecil ini, saya yakin suatu saat nanti saya bisa mengelilingi dunia. 

    Foto: Azizah

    Kelas Inspirasi

  • Rabu, 02 Mei 2012
  • wisazi
  • Label: ,



  • 25 April 2012, our special day and special moment. 

    Pada hari itu kami menjadi relawan dokumentasi untuk kegiatan Kelas Inspirasi, salah satu program gerakan Indonesia Mengajar yang diadakan serentak di 25 SD Negeri di Jakarta. Sebanyak 200 pengajar dengan berbagai latar belakang profesi – pilot, jurnalis, design lighting, vice president bank swasta, CEO Perusahaan terkemuka, dll – menjadi relawan dan berbagi pengalaman menebarkan inspirasi kepada anak-anak.

    Kami mendapat bagian di SDN Cilandak Barat 19 pagi. Secara fisik gedung sekolah cukup bagus, tapi secara fasilitas masih banyak kekurangan. Padahal SD ini letaknya persis di belakang Sekolah High Scope Indonesia, terus kalau kita jalan keluar gang kita bakal ketemu sama gedung-gedung perkantoran besar, tau kan sepanjang jalan TB. Simatupang arah fatmawati banyak perusahaan gede. Tapi sayang, nasib SD Negeri ini tidak banyak mendapat perhatian. Menurut Ibu Sartini, Kepala Sekolah SDN Cilandak Barat 19 Pagi, sekolah ini pernah mendapat bantuan dari High Scope berupa komputer, tapi itupun nggak bertahan lama. Malah laboratorium komputer sudah alih fungsi menjadi gudang penyimpanan barang. 

    Jumlah muridnya pun nggak banyak, hanya terbatas pada anak-anak yang tinggal di daerah dekat sekolah. Malah murid kelas 2 hanya ada 13 siswa. Kalau siang gedung ini dipakai sama murid-murid SMK PGRI. Gedung sekolah multi fungsi, pagi untuk sekolah dasar siang untuk sekolah menengah atas. 

    Ketika mendengarkan pengajar berceloteh, murid-murid antusias banget, ada yang berebutan duduk di bangku tengah paling depan, ada yang sampe naik ke kursi, duduk di meja, ada yang berebutan jawab. Menyenangkan melihat binar mata mereka. 

    Ah, dunia anak-anak itu memang indah. Melihat tawa mereka, tingkah laku jail dan kadang ada pertengkaran kecil, bikin lupa diri sama segala macam masalah yang ada di luar sana. Andai hidup sesederhana yang mereka rasa. Kelak mereka akan jadi penerus bangsa yang amanah. Apapun latar belakang keluarga dan ekonomi, siapapun bisa menjadi orang hebat dan bermanfaat untuk sesama. 

    Wahai generasi penerus, gapailah cita-cita setinggi langit. Mau jadi pilot? Bisa! Mau jadi dokter? Bisa!! Apapun, jadilah pemimpin yang jujur. Kalianlah harapan kami kelak. 

    Selamat Hari Pendidikan Nasional



     













    Foto: Wisnu Hari Santoso dan Azizah
    Teks: Azizah


    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...